Paman, Apakah Aku Layak Menjadi Simpananmu

Melakukan Perang Dingin Sampai Akhir (3) 



Melakukan Perang Dingin Sampai Akhir (3) 

0Semakin Qiao Mu memikirkannya, semakin dia merasa sedih. Jadi dia membenamkan wajahnya di selimut dan mengabaikan Li Yan.      
0

Li Yan memeluknya dan berkata tanpa daya, "Sudah larut, ayo tidur malam ini. Mari kita bicarakan ini besok."      

Qiao Mu mendengus dalam hatinya, siapa yang mau berbicara dengannya!      

Qiao Mu meronta sejenak, tapi tidak lepas dari lengan pria itu dan hanya bisa menyerah. Ingat dia tidak memaafkannya, tapi hanya terlalu malas untuk bergerak!      

Li Yan memperhatikan wanita kecil di lengannya yang cepat tertidur seperti babi kecil, yang membuat Li Yan sangat tidak berdaya.      

Wanita ini tidak bisa patuh sepanjang waktu!      

Ketika memikirkan hal ini, Li Yan menghela nafas, bukankah dia menyukai Qiao Mu yang seperti ini?      

Terkadang dia sepatuh seekor kelinci, terkadang dia seburuk seperti rubah kecil dan terkadang seperti sekarang ini, kadang juga seperti harimau kecil dengan taring dan cakar yang melawannya sampai akhir.      

Dalam sepengetahuan Li Yan, semua orang harus mematuhinya dan kata-katanya adalah keputusan akhir. Oleh karena itu dia tahu bahwa keputusannya pasti benar dan pihak lain yang mendengarkannya juga akan mengatakan hal yang sama.      

Tapi penampilan Qiao Mu benar-benar mematahkan konsep pikirannya, wanita itu memiliki pemikirannya sendiri, tujuannya sendiri, tahu apa yang diinginkan dan apa yang tidak dia inginkan.      

Jelas dia hanyalah seorang gadis berusia 19 tahun, tetapi dia tidak sebodoh teman-temannya.      

Terkadang wanita itu benar-benar membuatnya sakit kepala, Li Yan tidak pernah merasa berurusan dengan seorang wanita akan sangat melelahkan. Tetapi dia perlahan menyadari bahwa semua hal terkait Qiao Mu adalah apa yang Li Yan inginkan.      

Tidak peduli bagian mana yang kurang, itu tidak lengkap.      

Ketika Qiao Mu belum muncul, Li Yan berpikir bahwa tidak masalah ada seorang wanita atau tidak. Tepat Qiao Mu mulai masuk kedalam hidupnya, dia menyadari bahwa jika dia benar-benar mencintai seseorang dan dia dapat membiarkannya memiliki seluruh dunianya.      

Si wanita kecil ini telah mengubahnya terlalu banyak dan melanggar banyak aturannya.      

Namun, saat ini Qiao Mu masih mencoba untuk menantang emosi Li Yan. Li Yan bisa menerima banyak dari sikap, perilaku dan tindakannya serta dia akan setuju jika Qiao Mu bertindak manja.      

Tapi soal ini, Li Yan tidak bisa kompromi.      

Dia harus memberi tahu Qiao Mu bahwa semua yang dia miliki adalah miliknya dan Qiao Mu dapat meminta apa pun darinya dengan percaya diri, tanpa perlu pertukaran yang setara dan tanpa merasa malu.      

Li Yan hanya ingin memberikan seluruh dunianya padanya.      

Li Yan menyentuh wajah Qiao Mu, menundukkan kepalanya dan mencium bibirnya dengan lembut, dia akan perlahan-lahan mengubah masalah kecil dari Qiao Mu ini.      

Keesokan paginya.      

Qiao Mu membuka matanya dan melihat wajah yang sangat dekat dengannya, lalu tanpa sadar mendekatkan dirinya pada pria itu, memeluknya seperti gurita dan menemukan posisi yang nyaman untuk lanjut tidur kembali.      

Suara seorang pria terdengar di atas kepalanya, "Sudah bangun?"      

"Ya…."      

Qiao Mu mendengus, kesadarannya berangsur-angsur menjadi jelas, dia tiba-tiba teringat kejadian tidak menyenangkan yang terjadi kemarin malam dan dengan segera mendorong Li Yan menjauh.      

Kemudian, dia lebih dulu bertanya, "Mengapa kamu memelukku begitu erat, sudahkah aku memberimu izin?"      

Li Yan terdiam, "....."      

Wanita ini!      

Qiao Mu mendengus dan bergumam, "Kamu mengambil keuntungan saat aku tidur, jangan berpikir setelah mengambil keuntungan lalu akan memaafkanmu, masalah ini belum berakhir!"      

"Lalu harus bagaimana baru dianggap berakhir?"      

Qiao Mu duduk dan memberinya meliriknya ke samping, "Pikirkan sendiri dengan baik, jika kamu tahu kamu salah, datang dan minta maaf padaku!"      

Li Yan membatin... Wanita ini benar-benar sudah semakin seenaknya dan saatnya diberi pelajaran!      

Li Yan awalnya memiliki ide untuk berbicara baik-baik dengannya sambil memeluknya, tetapi dengan dia malah seperti ini, bagaimana mereka membicarakannya dengan baik-baik?      

Qiao Mu meliriknya dengan mata besar dan bertanya dengan sengit, "Apakah kamu tahu mana yang salah?"      

"Kamu seharusnya menanyakan ini pada dirimu sendiri!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.